NANDAI - Bulan Ramadhan atau populer dengan sebutan bulan puasa merupakan bulan yang paling mulia diantara bulan-bulan yang ada dalam kalender Hijriyah, pada bulan Ramadhan ini seluruh umat muslim di Dunia diwajibkan melaksanakan ibadah puasa.
Sejumlah amalan sunnah dalam bulan puasa ini yang tak dipunyai oleh bulan-bulan lainnya, diantaranya adalah anjuran makan sahur. Dalam sebuah hadist dikatakan :
“Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda, ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka dari itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur,’" (HR Ahmad).
Baca Juga: Jadwal Sholat Hari Ini Sampai Akhir Bulan Februari 2024 Untuk Wilayah Kota Surabaya
Makan sahur merupakan salah satu amalan sunnah pada bulan ramadhan yang sudah barang tentu terdapat hikmah di dalamnya. Berikut kami sampaikan empat hikmah makan sahur sebagaimana dikutip Nandai dari Nuonline, yuk simak di bawah ini :
Hikmah di Balik Anjuran Makan Sahur.
1. Wujud kasih sayang
Untuk memberikan tambahan stamina tubuh bagi mereka yang berpuasa saat nanti menjalani aktivitas pada pagi harinya. Hal tersebut adalah bentuk kasih sayang agama Islam pada pemeluknya. Bisa dibayangkan, ketika orang yang puasa tidak sahur sementara pada siang harinya ia menjalani aktivitas berat, terlebih lagi kalau jarang melakukan puasa sunnah,sudah pasti tubuhnya akan sangat terasa lemas.
Baca Juga: Rukun, Sunnah dan Tuntunan Tata Cara Mandi Wajib, Lengkap
2. Kesempatan Beribadah
Waktu sahur merupakan salah satu momen yang paling utama saat beribadah. Diharapkan, orang yang bangun untuk makan sahur juga dapat sekaligus beribadah di waktu yang sangat mustajab ini. Selain itu, orang yang sahur juga lebih berpeluang menunaikan shalat subuh tepat waktu kalau mereka tidak tidur lagi sesudah makan, karena ia dapat menunggu sampai adzan subuh dikumandangkan.
3. Tidak Dihisab
Pada dasarnya setiap makanan yang dimakan oleh manusia di akhirat kelak akan dihisab. Namun berbeda dengan makanan pada saat sahur yang salah satu keitimewaannya adalah terbebas daripada hisab. Lebih lanjut dalam satu hadits Nabi dijelaskan: