iPhone Masih Menyala Usai Jatuh dari Pesawat Boeing dengan Ketinggian 16 Ribu Kaki

18 Januari 2024, 18:55 WIB
Meski jatuh dari pesawat dengan ketinggian 16 ribu kaki, iphone tetap menyala dan tidak mengalami kerusakan. /

 

NANDAI - Sebuah smartphone iPhone terjatuh dari pesawat Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282 yang pintunya jebol saat mengudara. Ajaibnya, iPhone itu ketika ditemukan masih dalam keadaan utuh dan masih hidup. Kok bisa?

Data terhimpun, iPhone itu ditemukan oleh seorang pengguna akun Twitter X bernama Sean Bates saat sedang melintasi jalan di Barnes Road dekat Highway 217 di Portland, Amerika Serikat. 

Saat ditemukan Sean, iPhone itu masih dalam keadaan utuh dan tidak terkunci. Layarnya menunjukkan bukti pembayaran untuk dua bagasi di Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282 dengan pesawat jenis Boeing 737 Max 9.

"Aku menemukan iPhone di pinggir jalan dalam keadaan mode pesawat dengan baterai setengah dan membuka klaim bagasi untuk Alaska Airlines ASA 1282. Selamat setelah terjatuh dari ketinggian 16.000 kaki dalam keadaan masih utuh!" tulis Bates dalam postingannya di twitter X seperti dilansir dari The Washington Post.

iPhone ini jatuh dari ketinggian 16 ribu kaki akibat pintu pesawat jebol. Tapi iphone tetap masih selamat.

Pada bagian bawah iPhone itu terlihat ada bagian kabel charger yang masih melekat di port yang mengindikasikan bahwa ponsel itu sedang dicharger saat terlempar dari kabin pesawat.

iPhone itu terlempar dari kabin pesawat Alaska Airlines setelah penutup pintu pesawat jebol hanya beberapa saat setelah pesawat landing dari Portland International Airport pada Jumat lalu.

Pesawat itu berhasil melakukan pendaratan darurat di Portland, dan semua penumpang dan awak kabin selamat.

Lantas, bagaimana iPhone masih bisa utuh menyala setelah jatuh dari ketinggian 16.000 kaki? 

iPhone dan smartphone lainnya zaman sekarang memang memiliki bodi yang kuat dan tangguh. Tetapi untuk kasus iPhone yang satu ini teori fisika memainkan peran yang begitu besar.

"Jawaban sederhananya adalah hambatan udara," kata Duncan Watts, seorang peneliti di Institute of Theoretical Astrophysics di University of Oslo.

Watts menjelaskan, jika smartphone jatuh dengan layarnya menghadap ke tanah, hambatannya cukup besar, tetapi jika ponsel jatuh lurus, kemungkinan ada sedikit hambatan. 

"Pada kenyataannya, ponsel akan terombang-ambing sedikit dan mendapat lebih banyak angin dan memberikan gaya dorong ke atas," jelas Watts. 

Semua objek yang jatuh ke bumi akan mencapai titik yang disebut dengan kecepatan terminal, di mana gaya gravitasi tidak bisa membuat pergerakannya jadi lebih cepat karena ada hambatan dari udara di atmosfer. Semakin besar smartphonenya, semakin kecil kecepatan terminalnya.

Watts juga mengatakan iPhone itu kemungkinan besar akan rusak ketika jatuh di area yang berbatu atau di trotoar. 

Syukurnya iPhone itu jatuh pada area yang banyak rumput sehingga bisa menjadi semacam bantalan untuk mengurangi efek benturan. ***

Editor: Ramadiandri

Tags

Terkini

Terpopuler