NANDAI - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali menggulirkan bantuan sosial pangan beras pada awal tahun 2024. Penyaluran ini menggunakan data terbaru dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Adapun penerima manfaat dari bantuan ini adalah 22 juta keluarga se-Indonesia.
"Hari ini Badan Pangan Nasional bersama Bulog mendampingi Bapak Presiden, jadi beliau dari tahun lalu (terus memantau) sampai kemungkinan besar Maret nanti. Pemerintah akan terus melakukan bantuan pangan untuk 22 juta lebih KPM," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan pangan sebagaimana dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Arief mengatakan, data terbaru penerima bantuan pangan beras di tahun 2024 mengalami peningkatan sekitar 8 persen, dibandingkan jumlah penerima tahun sebelumnya yang sejumlah 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) karena menggunakan data Pensasaran Percepatan penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) yang disediakan Kemenko PMK.
“Bantuan pangan beras di tahun 2024 ini menandai dimulainya penggunaan data P3KE dari Kemenko PMK. Validitasnya cukup kuat, sehingga 22 juta KPM yang menjadi penerima bantuan pangan beras tahun ini, benar-benar merupakan kelompok masyarakat yang sangat perlu dibantu. Kita yakin tahun ini bisa lebih tepat sasaran,” ujarnya pula.
Ketika disinggung tentang ketersediaan beras untuk sebanyak 22 juta keluarga, Arief memastikan stok beras di Bulog cukup, termasuk pada Maret dan April yang merupakan peak season Ramadhan dan Lebaran.
Baca Juga: Bukan Hanya Segar, Minuman Olahan Susu Full Cream dan Bunga Telang Ini Bermanfaat untuk Kesehatan
“Lalu tadi juga ada diskusi sedikit, Bapak Presiden minta setelah ini dengan Bapak Menteri Pertanian berkoordinasi untuk offtake, karena pupuk disiapkan, benih disiapkan, sehingga Oktober (tahun lalu) dan Maret ini harusnya sudah mulai tanam di dalam negeri. Jadi Bulog diminta untuk siap-siap menjadi offtaker,” katanya lagi.